Pasar Tradisional menjadi salah satu motor penggerak ekonomi rakyat serta mampu melibatkan masyarakat banyak dalam rutinitasnya sebagai pedagang ataupun pembeli. Dalam sejarahnya tiap-tiap pasar tradisional memiliki sisi historis di hati masyarakat di samping faktor proses transaksi jual beli yang memasyarakat karena terdapat proses tawar menawar harga barang di dalamnya.
“Dengan kemampuan operasionalnya yang di gerakkan para pedagang serta faktor kebutuhan masyarakat, pasar tradisional mampu menggerakkan perputaran barang, uang, dan jasa dalam jumlah besar dan cepat,” ujar HM Sanusi Bupati Malang, saat meresmikan pasar rakyat di Lawang
Pasar tradisional juga memiliki sederet kelemahan terkait tata kelolanya, sehingga di perlukan peran aktif pemerintah untuk ikut serta terlibat membangun, menggerakan, dan mengawal keberadaannya. Pasar rakyat tradisional Mulyoarjo, Lawang, Kabupten Malang didirikan oleh Rokhim selaku kepala desa Mulyoarjo sebagai salah satu upaya menampung produk-produk UKM di desanya yang selama ini di pasok ke berbagai gerai serta pasar induk di wilayah kabupaten malang yang selama masa pandemi covid 19 sepi pengunjung.
Melihat situasi pasar induk yang sepi pengunjung Rokhim berinisiatif membuka pasar rakyat di desanya agar UKM di desanya tetap bisa produktif. Pasar rakyat Mulyoarjo, akan menjadi babak baru bagi masyarakat agar tetap bisa berekonomi di tengah pandemi covid 19.
“Para pedagang yang juga produsen akan menjual barang dagangannya di bawah harga yang di jual di pasar induk, para petani sayur juga akan kami arahkan untuk menjual hasil panennya di sini,” jelas Rokhim di sela-sela kunjungan Bupati malang
Bupati Malang H.M Sanusi M.M dengan di dampingi OPD PemKab Malang serta Muspika lawang meresmikan pasar rakyat mulyoarjo(22/9/2020) serta beramah tamah dengan pedagang
Bupati sangat mendukung segala upaya untuk tetap menghidupkan perekonomian di masyarakat, Bupati juga berpesan kepada para pedagang serta masyarakat di sekitar lokasi pasar
“Saat pasar telah beroperasi para pedagang dan pengunjung tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah munculnya klaster pasar, untuk itu pihak desa di harapkan benar-benar memantau keseharian pelaksanaan protokol kesehatan di pasar, ” tandasnya